Headlines News :
Home » » "kelor apa kolor?!"

"kelor apa kolor?!"


Agnes Monica bilang : "Life is never flat".
aku mengamininya karena dalam perjalanan kehidupanku yang masih singkat ini aku sadar sepenuhnya bahwa hidupku memang sama sekali tidak datar.
well,hidupku mungkin tidak semenarik mereka yang kisah kehidupannya dapat diangkat menjadi buku yang inspiratif, film yang laris, prosa yang menggugah atau bahkan menjadi legenda rakyat.
belum saja mungkin.
tapi aku menyukai kehidupanku dan kisah-kisah didalamnya, entah itu jatuh-bangun, suka-duka, pahit-manis, atau pilihan rasa lainnya. aku suka hidupku.

dan aku mempunyai penggalan cerita tentang hidup.
orang-orang bilang "dunia tidak selebar daun kelor".
hmm, menarik.. pertama aku belum pernah melihat daun kelor jadi aku sama sekali tidak tahu seberapa lebar daun kelor. kedua, aku tidak sepakat dengan orang-orang tersebut karena aku justru merasa dunia hanya selebar daun kelor. terserah mau sepakat atau tidak tapi aku punya beberapa alasan untuk ini. dan alasan ini aku ambil dari pengalamanku pribadi dan beberapa temanku dengan pengalaman yang kurang lebih sama.

aku adalah seseorang yang menyukai dan menikmati perjalanan, sebuah perjalanan akan memberikan kejutan dalam hidup. tentunya dalam setiap perjalanan kita akan menemui hal-hal baru bukan?!
nah, beberapa hal tersebut akan membawa kita kepada pengalaman baru. pengalaman baru ini juga akan melahirkan tokoh-tokoh baru. sampai disini semuanya akan terlihat normal.sampai akhirnya kita bersentuhan dengan tokoh-tokoh tersebut, mengenalnya dan mengerti dirinya.
semakin menarik jika kita sampai pada titik memahaminya, tak mudah memang tapi bukan pula tidak mungkin.

ketika kita mulai mengerti akan dirinya tentu "dirinya" bukanlah semata-mata objek tunggal tetapi juga dunia yang mengelilinginya. dari sini kita akan beranjak kepada keluarga, teman, dan juga tempat-tempat yang pernah bersentuhan dengannya.
karena dari tiga hal ini aku yakin bahwa dunia memang selebar daun kelor. tak pernah ada yang baru di duniaku, tak ada.
semuanya hanya pengulangan dari pena sejarah yang telah kutorehkan di masa lalu. tapi bukan hanya pengulangan, ternyata keterkaitan juga mengambil peran dalam hal ini. ya, keterkaitan. kita saling terkait antara satu dengan yang lain. dalam hal apapun, bahkan sering kali dalam hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya.

aku belum pernah menemukan seseorang yang benar-benar baru dalam hidupku! benar-benar baru yang kumaksud!
selalu ada hal-hal yang membuat persamaan, entah itu garis keluarga, tempat-tempat tertentu, dan yang paling umum adalah teman. sering kali kita berkata "eh, ternyata temanmu adalah temanku" atau ungkapan yang juga familiar adalah "lho,eh.. kok bisa? wah, gak nyangka klo kalian kenal!"
hmm, benarkan?! nah, jadi sebenarnya teman baru itu bukan benar-benar teman baru, ia hanya tersembunyi selama ini di dalam peti dan menunggu sang pembawa kunci untuk membuka senyuman silaturahim.
ini adalah point pertama yang jadi penguatku.

atau tak jarang juga kita dipersatukan oleh sebuah tempat.
katakanlah sebuah tempat yang benar-benar baru yang kita kunjungi, atau malah untuk menetap.
baik, katakanlah kita harus pergi kesebuah tempat yang benar-benar asing. sesampainya disana, atau bahkan sebelum kita berangkat biasanya kita akan mencari "orang-orang" yang kita kenal terlebih dahulu untuk sekadar meminta referensi.
jadi, julukan "kota/tempat baru" tak lagi baru bukan?! dan teman-teman baru yang berasal dari tempat baru tersebut tak lagi dapat dikatakan baru karena kita dipersatukan oleh tempat tersebut.
hmm, mari melihat dari sisi yang berbeda. kita bertemu "teman baru" dimana tak ada teman yang sama, dan akupun mengakui bahwa hal ini sangat mungkin terjadi.
hal berikutnya yang terjadi padaku dan teman-teman adalah bahwa ketika kita mulai saling mengerti dan membicarakan tempat-tempat maka ada beberapa tempat yang pernah kita kunjungi bersama walau dengan interval waktu yang berbeda. dan hal ini menjadi sebuah keterkaitan diantara kita.
ini adalah point kedua yang jadi penguatku.

garis keluarga adalah hal ketiga yang menjadi penguatku.
jika aku ingin "ngawur", maka aku hanya tinggal berkata bahwa "semua manusia berasal dari satu manusia yang sama, yaitu Adam". jika aku mengatakan hal ini maka tuntaslah sudah alasan ketigaku. tapi tentunya tak segampang itu untuk meyakinkan. karena keyakinan dalam beberapa hal butuh alasan nyata.
jadi, mari memotong alurnya dari tiga generasi di atas kita, kenapa tiga?! karena tiga saja sudah cukup untuk sekadar meyakinkanku. nah, pastinya kita kenal saudara kandung kita, jika mereka menikah maka garis keluarga kita akan semakin lebar. nah, begitu juga dengan saudara kandung dari Ayah-Bunda kita. tarik satu generasi lagi yaitu Kakek-Nenek kita, maka yang ada kita pusing........ karena garis keluarga kita akan sangat luas. maka tentunya kita tak akan mampu untuk menghapal semua itu. hanya tiga generasi saja padahal.
jadi, seperti kutipan sebuah iklan yang mengatakan "kitorang basaudara!"

nah, lengkaplah sudah tiga alasanku yang mengatakan bahwa "hidup hanya selebar daun kelor". tak lebih tak kurang.tak ada seseorang yang baru dalam hidupku. tak ada sebuah tempat yang baru dalam hidupku.
semua "hal-hal baru" tersebut hanya menunggu kita dengan kopi hangat sampai waktunya tiba dan ingat! kopi yang mereka hidangkan tak akan pernah dingin sebelum kita datang.

PS:
- catatan kecil ini aku persembahkan untuk seluruh warga dunia tanpa terkecuali. jika kita sadar bahwa kita semua punya keterkaitan maka tak akan ada lagi perang, tak akan ada lagi kelaparan, tak akan ada lagi senyum sinis diantara kita.dunia akan lebih cerah di setiap harinya. semoga...
- khusus untuk Kakek Plato, senyummu saat aku menulis ini semakin menyadarkanku untuk terus berbuat bagi sesama agar dunia utopismu terwujud. salam damai 'kek... :)
- khusus untuk Mas Lennon, jika hanya dengan membayangkan dunia "Imagine"mu dapat membuatku tersenyum maka tentunya dengan melakukan sesuatu maka aku akan dapat tertawa lebih lepas. keep ur soul with rock n roll... :))

#sebuah catatan kecil dari sahabatku "Budi 'djadja' Damanik"
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Biasa Saja - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger